Gerbang Logika (Logic Gate)
Pengertian
Gerbang Logika
Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari
satu sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan
tinggi atau tegangan rendah. Biasa disebut dengan Rangkaian Logika.
2 jenis
gerbang logika yaitu :
Inverter (pembalik) merupakan gerbang
logika dengan satu sinyal masukan dan satu sinyal keluaran dimana sinyal
keluaran selalu berlawanan dengan keadaan sinyal masukan.
Gerbang logika non-Inverter sinyal masukannya ada dua
atau lebih sehingga hasil (output) sinyal keluaran sangat tergantung oleh
sinyal masukannya dan gerbang logika yang dilaluinya (NAND, OR, NAND, NOR, XOR,
XNOR).
Macam-macam
gerbang logika :
digunakan untuk membalik outputan yang masuk.
gambar
gerbang NOT.
Tabel
kebenarannya adalah sebagai berikut :
A Y
1 0
0 1
Dan
memiliki rumus :
- Y =
NOT A,
atau
Misal :
A = 1, maka = 0 atau Y = NOT 1 = 0.
A = 0,
maka = 1 atau Y = NOT 0 = 1.
Mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan
tetapi hanya satu sinyal keluaran. Bersifat bila sinyal keluaran ingin tinggi
(1) maka semua sinyal masukan harus dalam keadaan tinggi (1).
gerbang AND 2 input
gerbang AND 3 input
Tabel
kebenaran 2 input
A B Y
0 0 0
0 0 1
0 1 0
1 1 1
Tabel
kebenaran 3 input
A B C Y
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 1
Catatan : untuk mempermudah mengetahui jumlah
kombinasi sinyal yang harus dihitung berdasarkan inputanya, gunakan rumus ini :
- 2n , dimana n adalah jumlah input.
Contoh : n = 2 maka 22 = 4, jadi jumlah
kombinasi sinyal yang harus dihitung sebanyak 4
kali.
Memiliki
rumus :
- Y = A AND B -> Y = A . B -> AB
Y = A ^ B atau Y = A.B atau Y = AB
Misal : A = 1 , B = 0 maka Y = 1 . 0 = 0.
A = 1 , B = 1 maka Y = 1 . 1 = 1.
Mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan
tetapi hanya satu sinyal keluaran. Bersifat bila salah satu dari sinyal
masukan tinggi (1), maka sinyal keluaran akan menjadi tinggi (1) juga.
Gerbang OR 2 input dan Gerbang OR 3 input
memiliki rumus :
- Y = A OR B -> Y = A + B.
Y = A v B atau Y = A + B
Misal : A = 1 , B = 1 maka Y = 1 + 1 = 1.
A = 1 , B = 0 maka Y = 1 + 0 = 0.
Tabel kebenaran 2 inputan :
A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Tabel kebenaran 3 inputan :
A B C Y
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 1
Mempunyai dua atau
lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya
satu sinyal keluaran. Bersifat bila sinyal keluaran
ingin
rendah (0) maka semua sinyal masukan harus dalam
keadaan tinggi (1).
Gerbang NAND 2 input dan Gerbang NAND 3 input
Memiliki rumus :
-Y = A' ^' B' atau Y = A ^' B atau y = A'B'
Misal : A = 1 , B = 1 maka = 1 . 1 = 1’= 0.
Tabel kebenaran 2 input
A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Tabel kebenaran 3 input
A B C Y
0 0 0 1
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 0
Mempunyai dua atau
lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Bersifat bila
sinyal keluaran ingin tinggi (1) maka semua sinyal masukan harus dalam keadaan
rendah (0). Jadi gerbang NOR hanya mengenal sinyal masukan yang semua bitnya
bernilai nol.
Gerbang NOR 2 input dan Gerbang NOR 3 input
Memiliki rumus :
- Y = A' v' B' atau Y = A v' B atau Y = A' +' B'
Misal : A = 1 , B = 1
maka Y = A'+B' = 1 + 1 = 1’= 0.
Tabel kebenaran 2
input
A B Y
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
Tabel kebenaran 3 input
A B C Y
0 0 0 1
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 0
Gerbang XOR disebut juga gerbang EXCLUSIVE OR
dikarenakan hanya mengenali sinyal yang memiliki bit 1 (tinggi) dalam jumlah
ganjil untuk menghasilkan sinyal keluaran bernilai tinggi (1).
Gerbang XOR
Memiliki rumus :
- Y = A v B atau Y = A (+) B.
Tabel kebenaran
A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Gerbang XNOR disebut juga gerbang Not-EXCLUSIVE-OR.
Gerbang XNOR
mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin benilai
tinggi (1) maka sinyal
masukannya harus benilai genap (kedua nilai masukan
harus rendah keduanya
atau tinggi keduanya).
Gerbang XNOR
Memiliki rumus :
- atau atau .
Tabel kebenaran
A B Y
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1